INFORMASI Terkini...
  • Kepada
  • Seluruh Dosen Politeknik Kesehatan Bandung :
  • Dengan ini Kami sampaikan bahwa batas akhir penyerahan proposal penelitian Risbinakes Tahun 2013 Hari Selasa 31 Juli 2012 di UPPM Poltekkes Bandung Jl. Padjajaran No.56 Bandung

  • Analisis Risiko Kebisingan Terhadap Kesehatan Pekerja PT PINDAD Bandung

    Kamis, 26 Januari 2012      0 komentar

    Nia Yuniarti Hasan dan Dwi Tjahjani Pudjowati
    Jurusan Kesehatan Lingkungan 
    Risbinakes Poltekkes Bandung Tahun 2010


    ABSTRAK

    Kebisingan yang tinggi memberikan efek yang merugikan pada tenaga kerja, terutama akan mempengaruhi indera pendengaran. Tenaga kerja memiliki risiko mengalami penurunan daya pendengaran yang terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu lama dan tanpa mereka sadari. Tujuan penelitian ini adalah untu melakukan analisis dan menilai risiko paparan kebisingan terhadap kesehatan pekerja PT Pindad. Penelitian ini menggunakan metode epidemiologi dengan model cross sectional, di mana kebisingan dan akibat yang dapat timbul karena bising diteliti pada saat yang sama. 

    Sampel dalam penelitian ini adalah pekerja di ruang tempa dan cor yaitu sebanyak 50 orang.Hasil penelitian menunjukan tingkat kebisingan di ruang tempa dan cor PT Pindad adalah 73,3 – 88,7 dB (A) dengan dosis paparan kebisingan yang diterima pekerja 72,74 – 88,14 dB (A) selama 8 jam dengan dosis yang diterima sebesar 30,33% - 200%. NAB yang diperbolehkan untuk 8 jam kerja yang diperbolehkan adalah sebesar 85 dB (A). Dampak yang diakibatkan oleh adanya kebisingan adalah berkurangnya daya dengar pekerja dengan tingkat kemampuan pendengaran tuli ringan dengan hasil pemeriksaan audiometri sebesar 26 – 40 dB (A) yang dialami oleh 19 orang pekerja (38%) dari 50 orang pekerja. Dampak fisiologis yang dirasakan pekerja akibat adanya kebisingan pada saat bekerja adalah konsentrasi terganggu yaitu sering lupa dan suka bingung serta gangguan komunikasi yaitu tertinggalnya pembicaraan dan harus berteriak dalam berbicara. Dampak psikologis yang dirasakan pekerja akibat adanya kebisingan dalam kehidupan sehari-hari adalah sakit kepala dan harus sedikit keras dalam mendengarkan radio atau televisi. Relative Prevalence (RP) = 5,938 menunjukan bahwa pekerja yang terpapar mempunyai risiko 5,938 kali mengalami penurunan daya dengar dibandingkan dengan pekerja yang tidak terpapar kebisingan di tempat kerja.Hasil penelitian menunjukan bahwa paparan kebisingan telah menyebabkan penurunan daya dengar pekerja selain menimbulkan efek fisiologis dan psikologis, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan manajemen kebisingan di tempat kerja terutama untuk pengendalian terhadap kebisingan dengan meningkatkan penyuluhan, pelatihan, pengawasan serta mengikutsertakan pekerja terutama dalam hal pemilihan APD yang digunakan sehingga nyaman ketika dipakai bekerja. Pihak perusahaan perlu melakukan pemeriksaan kesehatan telinga secara berkala serta menyediakan alat pemeriksaan kesehatan telinga di perusahaan untuk lebih memudahkan pemantauan kesehatan telinga pekerja.

    Kata kunci : kebisingan, identifikasi bahaya, evaluasi paparan, evaluasi dosis repon, karakterisasi resiko

    0 komentar: