INFORMASI Terkini...
  • Kepada
  • Seluruh Dosen Politeknik Kesehatan Bandung :
  • Dengan ini Kami sampaikan bahwa batas akhir penyerahan proposal penelitian Risbinakes Tahun 2013 Hari Selasa 31 Juli 2012 di UPPM Poltekkes Bandung Jl. Padjajaran No.56 Bandung

  • Hubungan Tingkat Pengetahuan Berhubungan Erat dengan Frekwensi Kunjungan Antenatal

    Kamis, 26 Januari 2012      0 komentar

    Rery Kurniawati dan Siti Rusyanti
    Program Studi Kebidanan Rangkasbitung
    Risbinakes Poltekkes Bandung Tahun 2010

    Abstrak

    Berdasarkan data WHO pada tahun 2005, bahwa setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang . Menurut SDKI tahun 2009 AKI di Indonesia adalah 248/100.000 KH, di Propinsi Banten tahun 2008 sebanyak 256/100.000 KH (. Sedangkan jumlah kematian ibu di Kabupaten Lebak adalah 43 orang dari 22.000 jumlah kelahiran. Penyebab tidak langsung antara lain anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan frekwensi kunjungan antenatal dan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak.Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif
    korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Rangkasbitung, dengan jumlah sampel 92 orang.Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan frekwensi kunjungan ANC. Dengan pengetahuan yang cukup tentang kesehatan diharapkan setiap ibu hamil akan melakukan pemeriksaan kesehatan dengan lengkap. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Adapun kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan yaitu satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu hamil dengan kejadian anemia. Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Defisiensi besi merupakan defisiensi nutrisi yang paling sering ditemukan  Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan variabel yang lebih banyak dan uji korelasi sehingga dapat menunjukkan keeratan hubungan antar variabel penelitian.

    Kata Kunci: Tingkat Pengetahuan, Kunjungan Antenatal, Anemia
    Referensi: 17, 1997-2009


    0 komentar: